Wednesday, January 29, 2014

Kelas Fatahilah : Flagship TNI-AL Era 1980-an

 Kelas Fatahillah merupakan kapal jenis light frigate milik TNI-AL yang dibeli secara baru pada tahun 1975 dan mulai melengkapi armada TNI-AL pada tahun 1979-1980,kapal perang ini dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord,Schiedam,Belanda yang dibuat secara khusus untuk TNI-AL,adapun 2 kapal perang lain yang masuk kedalam kelas Fatahillah antara lain KRI Malahayati dan KRI Nala
KRI Fatahillah 361
     Kapal perang kelas ini sempat menjadi kapal perang tercanggih milik TNI-AL sebelum akhirnya Indonesia membeli 6 Fregat Van Speijk dari Belanda,kapal perang ini dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan ampuh pada jamanya seperti penggunaan peluru kendali MM-38 Exocet yang dapat menjangkau sasaaran hingga 42km,tidak terlupakan kapal perang ini juga mengusung torpedo Honeywell Mk.46kapal perang ini juga mengusung meriam dengan kaliber paling besar milik TNI-AL,meriam Bofors 120/62 dengan kaliber 120mm yang dapat menjangkau sasaran hingga 18,2km,kapal ini juga dilengkapi degan 2 kanon anti serangan udara Rheinmetall 20mm yang dapat memuntahkan 1000 peluru per menit dengan jangkauan 2km untuk menggasak sasaran udara
Meriam Bofors 120/62 120mm,dan peluncur torpedo Honeywell Mk.46 
     Kapal perang kelas ini juga dilengkapi dengan radar Racal Decca untuk surface search dan Da-05 untuk air and surface search yang dapat mengendus sasaran hingga 51,5 km,tetapi khusus untuk KRI Fatahillah pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar $51 juta untuk memasok radar pengintai baru dari perusahaan Inggris yaitu Ultra Electronics,radar pengintai yang akan dipasang di KRI Fatahillah adalah radar SCANTER 4100,radar ini memiliki kelebihan yaitu masih dapat degunakan dalam kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi,radar ini juga dapat mengendus sasaran darat dan udara secara simultan,dan dapat mengendus sasaran hingga 96nm (setara dengan 177,91 km), sedangkan jangkauan pindai udara mencapai ketinggian 35.000ft (setara dengan 10.688 m), dengan radar ini, dari PIT(Pusat Informasi Tempur) awak KRI Fatahillah dapat mengidentifikasikan objek dalam jarak medium dengan pola 2D,radar ini dapat mengidentifikasikan pesawat tempur,helikopter,kapal perang,atau bahkan speedboat yang berdimensi kecil sekalipun,semoga kedepan radar ini juga dipasang pada KRI Malahayati dan KRI Nala.
Tampilan Radar SCANTER 4100
Spesifikasi KRI Fatahillah

Berat Benaman : 1450 ton
Panjang : 83,85 meter
Lebar : 11,10 meter
Draft : 3,30 meter
Mesin : 2 shaft,masing masing 8.000bhp
Kecepatan : 21 knot
Kru : 82 awak

Persenjataan :

  1. 4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
  2. 1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembkan Signaal WM28.
  3. 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
  4. 2x3 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
  5. Mortir anti kapal selam Bofors ASR 375mm laras ganda.

[PERBANDINGAN]Perbedaan Su-27 Dengan Mig 29

       Su-27 dengan MIg-29 sama sama merupakan pesawat tempur generasi ke-4 buatan rusia,tapi meskipun sama sama buatan Rusia dan memiliki desain yang hampir sama,kedua pesawat ini merupakan buatan dua pabrikan yang berbeda su-27 dibuat oleh pabrikan sukhoi dan mig-29 dibuat oleh pabrikan mikoyan gurrevich(MIG),secara sekilas perbedaan kedua pesawat ini tampak pada ukuran airframe dimana airframe MIG-29 lebih kecil daripada Sukhoi Su-30 
MIG-29
MIG-29
     MIG-29 (kode NATO : Fulcrum) adalah sebuah jenis pesawat tempur generasi ke-4 yang didesain oleh uni soviet dan dikembangkan oleh Mikoyan Gurrevich sebagai pesawat tempur Air Superiority,Pesawat ini dikembangkan oleh Uni Soviet untuk menandingi pesawat tempur F-15 Eagle dan  F-16 Fighting Falcon milik AS
     
     Seiring Perkembangan jaman,banyak MIG-29 telah di upgrade menjadi pesawat multi peran dan juga mendapat banyak moderenisasi seperti menggunakan mesin baru,glass cockpit,radar modern,sensor IRST(Infra Red Search and Track)dan juga telah dipersiapkan untuk pengisian bahan bakar di udara.

     Pesawat tempur ini juga dimiliki oleh negara tetangga kita,yaitu Malaysia,tetapi sayang pesawat tempur MIG-29 Malaysia telah di grounded,kini malaysia sedang mencari calon pengganti pesawat MIG-29 TUDM,ada 5 calon pengganti MIg-29 malaysia ,yaitu Eurofighter Typhoonbuatan Inggris,BoeingF-18 buatan Amerika Serikat,Dassault Rafale Buatan Prancis,SAAB Grippen buatan Swedia,dan Su-30MK Buatan Rusia.
MIG-29 TUDM

 Kekurangan dan Kelebihan Mig-29 
      Dimulai dengan kelebihan ,MIG-29 memiliki kelebihan yaitu dapat ditempatkan pada kapal induk (varian MIG-29UB)dan juga memiliki sistem avionik yang cukup canggih,dan dapat diinstal senjata senjata canggih seperti R-27 dan R-73,pesawat ini juga dilengkapi dengan senapan mesin Gsh-30-1 yang dapat menembakan 1500-1800 peluru per menit,pesawat ini pun juga memiliki kekurangan,kekurangannya yang paling mencolok adalah pada mesin,ketika mesin sedang digunakan mesin akan mengeluarkan asap hitam dari knalpot nya.

Spesifikasi MIG-29

Pilot : 1 orang
Panjang : 17,37 meter
Lebar : 11,4 meter
Tinggi : 4,73 meter
Mesin : 2 x Klimov RD-33 Afterburning Turbofans 8300 kgf per mesin
Kecepatan Maksimal : 2400 km/h
Berat : 11.000 kg (kosong)
Batas Ketinggian : 18.013 meter
Daya Jelajah : 2.100 km (dengan 1 droptank)
Manuver Vertikal : 330 meter/detik
Sensor Radar : Phazotron N019,N010 Radars
Sukhoi Su-27
    Sukhoi Su-27 (kode NATO : Flanker B) adalah pesawat tempur generasi ke-4 yang dikembangkan oleh Uni Soviet dan didesain oleh biro desain Sukhoi sebagai pesawat Air Superiority,pesawat ini dikembangkan untuk menyaingi F-15 Eagle dan F-18 Hornet buatan Amerika Serikat

    Karena kesuksesanya di pasar,maka hingga sekarang Sukhoi Su-27 terus dikembangkan dan dimoderenisasi dengan menambahkan kemampuan serang darat,radar baru Ibris-E,mesin baru Al 41F,dan kemampuan semi siluman,pesawat hasil pengembangan Su-27 yang terbaru adalah Su-35,pesawat tempur generasi 4++ ini juga telah dipesan oleh Cina,Venezuela,dan Rusia sendiri,Indonesia pun telah memasukan pesawat tempur ini sebagai salah satu kandidat pengganti pesawat F-5E/F Tiger TNI-AU yang sudah menua.
Sukhoi Su-35
     
     Sukhoi Su-27 sendiri juga dimiliki oleh Indonesia,Indonesia memiliki 1 skuadron sukhoi yang terdiri dari 4 Su-27 dan 12 Su-30,varian Su-27 yang dimiliki indonesia adalah 2 buah Su-27SK dan 2 buah Su-27SKM,sedangkan Su-30,indonesia memiliki 10 Su-30 MK2 dan 2 Su-30 MK,pembelian pesawat ini dibagi menjadi 3 batch dimana pada batch pertama Indonesia membeli 2 Su-27SK dan 2 SU-30 MK,pada batch kedua Indonesia membeli 2 Su-27SKM dan 2 Su-30MK2 dan pada batch ketiga Indonesia membeli 6 Su-30MK2 sekaligus,Sukhoi sukhoi ini tergabung dalam skuadron udara 11,yang bermarkas di Bandara Sultan Hassanudin Sukawesi Selatan.
Sukhoi Su-27 Tni Au
Kekuranngan dan Kelebihan Sukhoi Su-2
     Dimulai juga dengan kelebihan,Su-27  memiliki kelebihan pada daya jelajah yang jauh dan manuver yang sangat mendebarkan,salah satunya adalah manuver Pugachev Cobra yang konon hanya dapat dilakukan oleh keluarga Flanker,manuver Pugachev Cobra adalah manuver menukik ke belakang lalu kembali lagi ke posisi semula,selain itu pesawat ini juga dilengkapi dengan avionik yang sangat canggih,tampak pada penggunaan radar N001VEP yang sudah memiliki kemampuan air to ground,pesawat ini juga dilengkapi bebbagai persenjataan canggih seperti R-27,R-73,R-77,Kh-31,dan lainnya,pesawat ini juga dilengkapi dengan senapan mesin  Gsh-30-1,ini merupakan senapan mesin yang sama dengan senapan mesin MIG-29,Su-30 juga memiliki kekurangan,yakni pada biaya operasional,biaya operasionalnya yang mencapai Rp.400 juta/jam juga menjadi kendala penggunaan pesawat tempur kelas berat ini.
Manuver Pugachev Cobra

Spesifikasi Sukhoi Su-27

  Pilot : 1 orang
Panjang : 21,94 meter
Lebar : 14,7 meter
Tinggi : 5,93 meter
Mesin : 2 x lyulka Engine Design Bureau (NPO Saturn) AL-31F, masing-masing menghasilkan dorongan  seberat 12.550 kgf
Kecepatan maksimal : 1.350 kph
Kecepatan jelajah : 1.350 kph
Berat : 22.500-30.000 kg (kosong 16.000 kg)
Batas ketinggian : 18.000 meter
Daya Jelajah : 4..000 km (2.287 mil), 1.400 km (851 mil)
Manuver vertical : 19.800 meter per menit (300 meter/detik)
Kapasitas bahan bakar : 6.350 kg
Sensor Radar : Flash Dance Radar, Infrared Search and Track (IRST), TV Sensor, Radar Warning Receiver (RWR), Ballistic Bombsight.